Detik berganti dengan menit, menit
berganti dengan jam, jam berganti dengan hari begitupun selanjutnya. Manusia
setiap detiknya pasti akan mengalami perkembangan begitu pula dengan makhluk
hidup lainnya. Seiring berkembangnya manusia, pikiran manusia jga akan terus
berkembang , akan lebih dewasa untuk
memikirkan semua tentang kehidupannya. Kita tahu kan seseorang itu tidak dapat
hidup sendiri bukan? Tetapi juga tidak harus bergantung dengan orang lain.
Bagaimana cara kita untuk tetap mengerti suatu keadaan dan mengetahuinya, itu
yang sulit. Terkadang seseorang menganggap bahwa dalam kehidupannya semua
membutuhkan orang lain. Padahal itu tidak selamanya. Kita jga hrus maju sendiri
dan menatap masa depan dan rintangan yang setia menunggu kita.
Gadis ini tak pernah menceritakan apa yang ia alami kepada keluarganya, karena ia merasa semua akan sia-sia. Mungkin gadis ini lebih memilih untuk tertutup. Lalu bagaimana caranya ia menceritakan masalah dan perasaannya apabila gadis ini sedang membutuhkan seseorang? Terkadang ia lebih memilih untuk memendam dan menyimpannya sendiri.
Sejak menerjun pada pendidikan lebih senior yaitu SMA, ia sangat senang karena saat itu ada teman yang menjadi suatu tempatnya untuk berbagai semua yang ia alami. Namun, itu tak berlangsung lama, teman yang ia anggap ada disaat gadis ini membutuhkannya tiba-tiba menghilang. Sifatnya telah berubah. Ia sempat merasa sendiri karena tak ada lagi teman dimana tempatnya mencurahkan isi hatinya.
Hari berganti dengan bulan, bulan
berganti dengan tahun. Sejak ia menduduki kelas yang tingkat atas yakni kelas
XI , kesendiriannya lama kelamaan berganti dengan kebersamaan. Hal tersebut lah
yang membuat gadis ini sulit untuk melepaskan masa putih abu-abu nya kelak.
Kebersamaan yang baru ia jumpai. Tak
mengenal siapapun dia, kita saling peduli dan perhatian. Disaat itu pula lah ia
menemukan seseorang yang ia merasakan nyaman untuk menceritakan apa yang gadis
ini alami. Ya, tentu dia seorang yang sama dengan gadis ini, yakni seorang
perempuan dan sama memiliki cita-cita. Sulit untuk mengulang dan menceritakan
semua kenangan yang rasanya sulit untuk melepaskan. Tetapi, teman yang selama
ini menjadi tempat curhatnya, tempat yang dapat membuatnya semangat kembali,
memberikan ia solusi dan dukungan , entah mengapa tiba-tiba keadaan tersebut
berubah.
Gadis ini sulit mempercayai apa yang telah terjadi sekarang. Ya,
memang kami akan berpisah untuk meraih cita-cita kami masing-masing, itu yang
membuat gadis ini sulit untuk menerima. Tapi, apa daya, waktu yang atur semua
ini. Dan satu hal yang masih menjadi pertanyaan dalam dirinya, apakah
sebenarnya arti persahabatan itu? apa iya, sahabat itu selalu ada saat suka dan
duka atau seseorang yang membuat diri kita untuk bisa mandiri dan menyelesaikan
masalah kita? Atau bahkan sahabat itu yang
memberikan kita dukungan dan membuat hidup kita lebih bermakna? Biarkan lah
waktu yang menjawab semua pertanyaan gadis ini. Tapi, perlu diketahui bahwa yang
paling terbesar dalam kehidupannya hanyalah apabila ia mampu bangkit kembali
dari sebuah kegagalan. karena kegagalan bukan berarti suatu penghambat masa
depan, namun menjadi suatu penopang untuk menggapai kesuksesan.
0 komentar:
Posting Komentar